Senin, 25 Mei 2009
Kesadaran Akan Manfaat Susu Masih Kurang
Sementara Malaysia, kata Heiko Schipper, Marketing PT Nestle Indonesia, mengonsumsi susu lima kali lebih banyak atau setara dengan 10 gelas per orang setiap bulan. Orang Thailand mengonsumsi sembilan gelas, dan orang Filipina delapan gelas per orang setiap bulan.
“Kalau dihitung tingkat dunia, konsumsi perkapita per tahun adalah 40 liter. Thailand 21 liter per kapita per tahun. Filipina juga 21 liter per tahun. Sementara Indonesia cuma lima liter perkapita per tahun,” kata Schipper kepada Media.
Rendahnya konsumsi susu di Indonesia itu, Menurut Schipper, disebabkan banyak faktor, misalnya, susu dianggap mahal, sehingga daya beli masyarakat kecil. Tetapi, bisa juga akibat kurangnya pemahaman akan manfaat susu.
“Kalau penyebabnya mahal, kenapa Filipina yang tingkat perekonomiannya hampir sama bisa tinggi konsumsi susunya ? Berarti pemahanan akan pentingnya susu buat kesehatan yang kurang. Jadi, bukan masalah harga,” lanjut Schipper.
Untuk itu lanjutnya, pendidikan penting guna menyadari masyarakat akan pentingnya susu. Ia juga mengatakan untuk anak-anak jenis susu bubuk lebih baik ketimbang kental manis. Karena susu bubuk sedikit mengandung gula. Sedangkan susu kental manis lebih cocok untuk membuat kue, kopi, dan lain sebagainya.
Bagi orang Indonesia, sebetulnya pentingnya manfaat susu sudah disadari sejak dahulu. Cuma, ada sebagian masyarakat yang merasa enek ketika berhadapan dengan susu. Untuk itu, kata praktisi gizi Rienani S Mahadi, susu bisa dicampur dengan makanan lain, misalnya es krim yang banyak mengandung susu, puding, cake, kue-kue kering, dan makanan lainnya.
Di lain pihak, Indah Soelistyawati, Marketing PT Nestle Indonesia mengatakan, idealnya, tiap orang minum susu dua gelas per orang per hari. Berarti sebulan 60 gelas susu. Jadi, kalau tiap keluarga terdiri dari dua anak dan dua orang tua, berarti sekitar 240 (60x4) gelas dibutuhkan dalam sebulan.
Bagi orang yang berpenghasilan tidak tetap, susu memang dianggap mahal. Misalnya, kemasan 400 gr saja harganya sekitar Rp 15.000, paling lama habis dikonsumsi selama dua pekan. “Harga ini tentu saja mahal bagi pegawai rendahan, namun sekarang Nestle juga menyediakan kemasan ekonomis ini cocok buat buruh harian,” ujar Ibu Indah.
Sementara itu, Ir ThomasDharmawan, Excutive Director Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) mengatakan, rendahnya angka konsumsi susu di Indonesia disebabkan harga susu cenderung tinggi, dan rakyat Indonesia sebagian memiliki alergi terhadap laktosa.
“Laktosa merupakan gula yang terkandung dalam susu. Zat ini yang tidak mungkin ditemukan dalam kandungan makanan lain. Laktosa terdiri atas glukosa dan galaktosa,” tambah Thomas.
Namun begitu, lanjut Thomas, konsumsi susu di Indonesia sebetulnya selalu mengalami perubahan, contoh paling nyata adalah waktu krisis ekonomi. Jumlah konsumen susu turun drastis. Hal itu, jelas Thomas, dikarenakan mahalnya biaya kemasan yanag dipakai dalam pengolahan susu, terutama susu impor
Lebih lanjut Thomas menjelaskan konsumsi per kapita Indonesia pada tahun 1997 cuma mencapai 474 gr. Tetapi di tahun 1998 merosot sampai 375 g. Tahun 2000 konsumsi susu meningkat lagi hingga mencapai 80,788 ton. Angka tersebut terus meningkat, dan pada tahun 2003 diperkirakan bisa mencapai 100,565 ton.
“Diharapkan konsumsi per kapita akan meningkat kembali diiringi meningkatnya pendapatan masyarakat.”
Pasar susu
Proudk susu nasional pada tahun 1999 mencapai 436 ribu ton, pada tahun 2000 mengalami peningkatan hingga 497,87 ribu ton. Dan di tahun 2001, lanjut Thomas, produksi susu nasional diharapkan mencapai 531,87 ribu ton.
Dari berbagai jenis susu yang telah dipabrikan, jelasnya lagi, susu bubuk menempati urutan pertama dalam tingkat produksinya dibanding jenis susu lainnya, seperti susu kental manis, atau susu murni.
“Tingginya tingkat produksi susu bubuk disebabkan luasnya jaringan pasar yang dikuasai oleh susu bubuk. Selain itu, jenis susu ini dapat dikonsumsi oleh semua umur dari bayi, orang dewasa, dan manula,” kata thomas, kepada Media.
Sedangkan urutan kedua, lanjutnya, ditempati susu lanjutan atau susu formula. Susu jenis ini memiliki tingkat produksi 20,079 ton pada tahun 1997, namun tahun 1998 turun, karena adanya gejolak ekonomi yang menyebabkan meningkatnya harga. Pada tahun ini produksi susu lanjutan mencapai angka 15,367 ton dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2000 dengan angka 15,858 ton. Sementara produksi susu bayi hanya 1,842 ton pada 1997 dan untuk susu lanjutan mencapai 7,329 ton pada tahun yang sama.
Tetap impor
Dikatakan konsumsi susu di Indonesia masih rendah, yaitu cuma 1,391 ton di tahun 1996, namun begitu untuk memenuhi kebutuhan susu nasional, impor susu masih dilakukan dalam jumlah cukup besar. Karena produksi susu dalam negeri di tahun yang sama hanya mencapai 380 ribu ton. Impor juga cenderung meningkat melihat konsumsi susu di Indonesia juga terus meningkat, kecuali ketika krisis moneter mengalami penurunan. Di tahun 1997-1999, misalnya, terlihat turun, yaitu 1,275 ton, kemudian turun lagi jadi 1,030 ton, dan di tahun 1999 juga cuma 1,258 ton. Baru di tahun 2000 meningkat jadi 1,537 ton dan 1,869 ton di tahun 2001. Sementara untuk produksi susu juga mengalami penurunan, baru tahun 2000 dan 2001 naik jadi 395 ribu ton dan 435 ribu ton.
“Dapat dikatakan hasil produksi susu dalam negeri tidak mencukupi jumlah konsumsi susu nasional. Karena itu Indonesia masih membutuhkan impor susu,” tegas Thomas.
Sementara itu, data Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukan, jumlah impor susu bubuk tahun 1997 mencapai 45,681 ton dengan harga US$91,8juta. Jumlah impor pada tahun 1998 mengalami penurunan dengan angka 37,589 ton, namun pada tahun ini jumlah harga yang dibayar Indonesia kepada negara importir mengalami kenaikan yaitu US$121,6juta. Sementara pada tahun 1999 tercatat 55,048 ton dengan harga US$80,7 juta.
Menurut Thomas susu yang didatangkan dari luar negeri masih harus diproses atau diolah kembali. Biasanya ada perusahaan lokal yang menangani pengolahan susu impor ini. Pengolahan kembali ini, lanjutnya, penting karena dikhawatirkan dalam perjalanan ke Indonesia terkontaminasi suatu penyakit.
Negara yang menjadi pemasok kebutuhan susu Indonesia menurut data yang tercatat di BPS adalah Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Australia pada tahun 1998 mengekspor 11,433 ton dengan harga US$18,57 juta dan pada tahun 1999 mengalami kenaikan sampai 13,913 ton dengan harga US$18,6 juta.
Cenderung membebaskan
Menurut Thomas, pemerintah sejak Januari 1998 sampai saat ini 2009 melalui peraturan no.4/1998 telah mengatur koordinasi, bimbingan, dan pengembangan perusahaan susu di Indonesia. Peraturan tersebut lanjutnya, termasuk mengatur pengendalian susu impor, obligasi pengemasan susu di dalam negeri yang kini berada di luar tanggung jawab pemerintah.
“Peraturan ini cendeung membebaskan pasar susu, pemerintah hanya meninjau saja. Tidak ada lagi yang mengikat pasaran susu di dalam negeri selama itu tidak melanggar peraturan yang berlaku. Jika industri susu akan menjual produknya pada pihaklain, pemerintah tidak diperkenankan ikut campur dalam menentukan harga. Yang berhak dalam menentukan harga adalah dua pihak yang terkait,” jelas Thomas.
Sumber: Media Indonesia, okezone, detikcom,dan bermacam sumber lainnya.(van 2005110140)
Jangan rusak fasilitas umum!
Van/2005110140, Pernahkah Anda menjumpai fasilitas umum yang rusak atau hilang? Hari ini dipasang, seminggu kemudian sudah rusak atau hilang. Sekarang diperbaiki, besok sudah rusak lagi. Yang demikian ini sering menimpa fasilitas umum di Jakarta, khususnya yang berhubungan dengan prasarana lalu lintas. Misalnya Halte, rambu-rambu lalu lintas, traffic light, tongkat penyeberangan dan sebagainya.
Seperti gambar di atas ini, salah satu Halte yang sangat tidak terawat, seperti habis kena peperangan. Tapi coba perhatikan, tidak ada satupun yang menampakkan kerapian tempat tersebut. Halte ini berada di Jalan Raya Lenteng Agung. Di jalan yang hampir setiap saat selalu padat tersebut terdapat sebuah zebra cross, menghubungkan antara Halte dengan Stasiun Kereta Tanjung Barat Lenteng Agung. Di ujung-ujung zebra cross tersebut-lah Halte ini berada.
Bukan itu saja, ketidak rapian tempat tersebut sering ditambah juga dengan para sopir angkot menurunkan penumpangnya senbarangan. Akibatnya ketika arus jalan lagi rame, kemacetan di depan halte tersebut tidak terelakkan lagi. Ini mengakibatkan kemacetan dan keruwetan di sempanjang jalan tersebut.
Seperti kata Bang Napi, kejahatan bukan hanya karena adanya niat dari pelaku, tapi juga karena adanya kesempatan. Pengawasan terhadap fasilitas umum tersebut memang masih kurang. Namun sebagai warga kota yang baik, sudah seharusnya kita ikut menjaga dan mengawasi fasilitas umum tersebut. Jangan malah ikut-ikutan merusak atau mengabaikannya bergitu saja!
Bagaimana menurut Anda?
Kamis, 16 April 2009
(ARTIKEL TENTANG KANDIDAT PRESIDEN) “Calon Pemimpin Harus Penuhi Empat Kriteria”
JAKARTA- Pemimpin Indonesia mendatang harus memenuhi empat criteria dasar yakni, Visi, Misi, dan Wawasan yang luas, mampu menggartikulasi kepentingan rakyat, memiliki track Record kepemimpinan yang jelas, dan memiliki moral yang baik.”Apabila kesemua unsure tersebut terpenuhi, akan menjadi sebuah kepemimpinan yang kompak.
Ini tidak lebih dikarenakan karena para pemilih sudah jauh lebih pintar memandang calon pemimpinan ketinbang zaman orde yang dulu-dulu. Oleh karena itu, di harapkan pada pemilu ini benar-benar akan terjadi sebuah pertarungan yang menonjolkan semangat membangun bangsa, tidak lagi hanya berpatokan pada kepentingan pribadi.
Oleh karena itu pada pemilu sekarang tidak lagi mencetak politikus yang hanya mementingkan masalah pribadi, namun menelurkan negarawan, yang menjadikan dirinya sebagai pelayan bangsanya.
Sehingga pemilu sekarang diharapkan mampu menelurkan orang-orang berkualitas yang berpihak pada masyarakat. Selain itu pada pesta demokrasi ini diharapkan menjadi muara penyelesaian masalah bangsa dengan membuat cetak biru pembangunan Indonesia kearah yang lebih baik.
Kalo ditelaah dari beberapa calon kandidat presiden, memang dealam era demokrasi ini, sungguh sangat mendapat tempat dihati masyarakat. Baik tiu dari kalangan mana saja. Muda, tua, militer, sipil, dan lain-lain. Tapi janganlah itu merupakan suatu penghambat dalam menuju era demokrasi ini.suiapa saja dia, kalolah berkompeten pastilah ada yang mendukung, jadi tidak menutut kemungkinan siapa saja yang menjadi orang nomor satu di republic ini. Mari kita sambut pesta demokrasi ini dengan antusias yang tinggi demi menyongsong Indonesia yang lebih maju dan demokrasi. Kita tunggu saj._irvan-jurnalistik 2005110140.
Cinta Mat Sani
Mat Sani Jangan tinggalkan aku………….
….aku mencintaimu…………
Jakarta,09/04 Itu jeritan dan kegundahan hati Patonah (Endah Lestari),ia perempuan betawi yang bersahaja dan lugu.yang sedang jatuh cinta pada seorang pemuda desanya Mat Sani (Aryo Supeno) yang kesehariannya berkerja sebagai petani.namanya anak kampung yang tak bisa mengingkari / yang masih memegang teguh pemikiran tradisional ini, takluk pada kehendak ayahnya , Babe Jawis ( Ipan Nudin ), agar menikah dengan lelaki pilihan Babenya.
Pada suatu ketika sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta ini Mat Sani dan Patonah kabur dari rumah masing-masing.tiba-tiba pas diperjalanan “ patonah “ diculik sama Bagondal-Bagondal anak buah dari “Tante Dobar” yang kerjaannya ngejual anak perawan ,sehingga terjadilah perkelahian yang tidak berimbang dan maha dahsyat antara Mat sani dan bagundal. Dan akhirnya Mat Sani babak belur ,terus dia menemuin teman lamanya buat minta bantuan “Arya Cisse” bencong kelas Wahid yang mempunyai kelebihan dalam merayu musuh.
Ini kisah dalam pertunjukan Ulang Tahun Teater Seni ketujuh SMA 50 oleh Anak-anak teater Semu SMA 50 Jakarta Timur ( Semu) Production pada 09 april di Gedung Kesenian Taman Ismail Marzuki Jakarta.sebuah kolaborasi gerak, tari, dan lagu yang bernuansa etnis betawi yang mengadopsi lagu –lagu lawas dari almarhum Benjamin soeb, seperti Hujan gerimis,disiniaje ,Punye siape dan lain-lain.dalam pementasan tersebut diperkuat oleh sejumlah Anak-Anak remaja yang berbakat darri SMA 50 dan Alumni SMA 50 seperti,Endah Rabitul Jannah,Ipan nurdin ,Aryo supeno yang selalu menjadi langganan pemeran dalam setiap pementasan teater SMA 50.
Tema yang dipilih oleh Semu 50 Production sangat Etnick (Betawi),sebuah kisah tentang pemikiran teguh bernuansa tradisional yang masa kini masih menjadi momok bagi sebagian masyarakat kita,mempunyai anak perempuan sebagian masyarakat yang masih kurang memehami tentang ilmu pengatahuan dan informasi lebih baik cepat dinikahkan dengan mencari jodohnya dengan tanpa memikirkan kedepannya mengutamakan pendidikannya.pendidikan sesuatu yang sangat mustahil bagi perempuan karna nantinya akan menjadi ibu rumah tangga juga.menikahkan dengan orang yang mapan dan punya harta benda yang belimpah adalah suatu jalan yang baik bagi sebagian
orang tua yang kurang mencap pendidikan.Menurut Sinar Hadi , Sutradara dan penulis petunjukan ,Ini tema yang menarik “Anak-Anak zaman sekarang masih kurang tahu akan pentingnya menjalani pendidikan setinggi-tingginya dan masih melakukan hal yang tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman saat ini”.
Eksplorasi cerita antara Tradisional dan Modern menjadi mudah tergali.dengan mengangkat cerita yang bernuansa etnic ini ,agar mudah dipahami dan bersinergi dengan penonton,yang juga natinya merupakan suatu kisah cinta yang abadi hingga akhir masa,walaupun agak berbanding kontras dengan tujuan tema yang sesungguhnya/realita yang nyata saat ini.pertunjukan ini sendiri lebih memadukan pada Entertainment, yakni lelucon segar yang mengundang tawa , gerak tari dan musik Etnick ala betawi yang asik diikuti.sayangnya,dari awal-awal pementasan Mat Sani dan Patonah kurang terlalu mendominasi. Maka, pada sesi kedua, cerita terasa melompat dari dilemma dan tujuaan yang ingin disamapaikan dalam pementasan tersebut.selain itu ,pemikiran yang bodoh dari orang tua si Patonah dan Mat sani dan sisi latar belakangnya tak tergarap dengan mendalam.terkesan penulis naskah ini begitu ingin membagi dua sisi cerita yang kontradiksi,kisah cinta abadi dan masa kini.
Drama teater ini merupakan kolaborasi Sinar Hadi,Guru extra kurikuler di SMA 50 dengan Rohyan Amadi (sutradara) dan Epri Toewaon Mahasiswa IKJ,dan koreografi serta artistic digarap secara bersamaan oleh Anak-Anak teater yang tergabung dalam teater Semu 50.”keselarasan dalam pementasan baik dalam tarian dan dialog yang ditampilkan secara utuh yang dibarengin dengan musik etnik suatu makna yang tersirap dengan mendalam” kata Rohyan,yang membantu Sinar Hadi dalam penyutradaraan.ini merupakan pementasan yang terbaik dari sekian banyaknya pementasan yang dilakukan Anak –anak remaja yang tergabung dalam Teater Semu SMA 50,yang didirikan Sinar Hadi dalam pendidikan Extrakurikuler SMA 50.tema yang segar,tegang dan lucu ini dengan kedinamisan tarian,serta musikalisai dominant etnik Betawi yang mampu menarik perhatian penonton yang berada didalam gedung Taman Ismail Marzuki.
Meriahnya pementasan teater ulang tahun ketujuh Teater Semu SMA 50 ini,tampaknya karena keterlibatan para Alumni SMA 50 seperti Rohyan Ahmadi dan lain-lain yang mendalami pendidikan teater di IKJ yang ikut dalam penulisan naskah.yang lebih menhidupkan cerita dari pergaulan etnik sebagai Anak Jakarta.dan yang selalu mengexploitasi tingkat pendidikan dan pergaulan dari zaman ke zaman.yang nota benenya lebih pada realita kehidupan masyarakat nusantara keseluruhannya.Irvan 2005110140
Kamis, 26 Maret 2009
Data Tidak Valid Cederai Demokrasi
Jakarta_ Pesta Demokrasi Pemilu legislatif dan pemilu presiden hampir sudah mendekati hari pemilihanya.kampanye politik sudah menebuh gendrang perang disetiap plosok nusantara bumi pertiwi ini. Namun apa dikata, demokrasi yang selama ini didengung-dengungkan masih saja mengalami kendala diseputar kevalitan para pemilih. Dan hal ini dapat mencedrai demokrasi yang lagi ditanamkan diranah Indonesia ini.
Hal ini tidak tampa sebab isapan jempol belaka, dari beberapa partai yang melakukan survai dibeberapa daerah, masih saja ditemukan ketidak valitan data pemilih tetap. Seperti ketidak valitan pemilih yang dilaporkan partai PDI Perjuangan beberapa waktu kemaren, yang menemukan ketidak valitan data pemilih di daerah Jawa Timur. Hal ini memang sudah diperkrakan oleh beberapa pengamat, bakal akan terjadi ketidak valitan data pemilih didaerah tersebut.dilema ini juga didukung fakta yang belum jauh dari ingatan kita, dalam pemlihan kepala daerah orang no satu dijawa timur. Yang menemukan kecurangan-kecurangan dalam pengembungan pemilih dan tidak validnya data pemilih yang dilaporkan.
Dan kejadian ini memang telah mengorbankan pencopotan Kapolda Jawa Timur. Tapi apakah semua ini cukup sampai di sini saja, memang ini membutuhkan jawaban yang tidak bergitu cepat. Namun kalo tidak dapat diselesaikan dalam tempo sebelum pemilihan, fenomena ini bakal akan menjadi bomerang bagi KPU sebagai pelaksana dan sudah barang tentu berimbas kepada Pemerintahan SBY yang sebagai rekanan KPU dalam Pelaksanaannya.
Namun bagaimana digedung DPR sana, dalam hal ini komisi II DPR RI mengkritisi Komisi Pemilihan Umum(KPU) dan Departemen Dalam Negeri (Depdagri) akibat belum rapungnya Daftar Pemilih Tetap (DPT). Mereka juga mempertanyakan validasi daftar pemilih karena disinyalir data pemilih pemilihan kepala daerah dan bukan dari daftar penduduk potensial pemilih pemilu.
Anggota Komisi II dari FPKS Jazuli Juwaini mengatakan harusnya saat ini waktunya untuk bersiap menghadapi masa kampanye Pemilu, namun persoalan beberapa titik persoalan data pemilih masih belum selesai. Padahal katanya, anggaran untuk investaris data penduduk telah mengalami peningkatan. Tapi apakah hasilnya sudah sesuai dengan yang diharapkan?, ini perlu dipertanyakan.
Namun semua itu memang perlu proses dalam menyelesaikannya, tapi sudah barang tentu jangan terlalu lama dalam menyelesaikan persoalan terasebut. Karena sudah semaki dekatnya waktu pencontrengan dalam Pemilihan Pemilu Legislatif dan Presiden. Kita tunggu saja jawaban yang sebenarnya dari kinerja seluruh anggota KPU, dan disinilah dituntut dan diuji keprofesionallan kinerja anggota KPU. Supaya nantinya Pesta Demokrasi Pemilihan yang sekali Lima tahun ini berjalan dengan lancar dan tidak ada polemik, dan pihak yang dirugikan nantinya. Demi menuju Negara Demokrasi yang diharapkan seluruh Masyarakat Indonesia.Mari kita tunggu!!.*irvan/2005110140
Sumber :
n detik.com
n sctv.com
Senin, 23 Maret 2009
StarOne Campus Xperience Dibanjiri Mahasiswa
JAKARTA - Ratusan Mahasiswa terlihat antusias mengikuti acara StarOne Campus Experience hari pertama Senin, 23 Maret 2009. Di event ini StarOne mengajak mahasiswa di tiga kampus,� Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi (STIE) Perbanas, Universitas Trisakti, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi melakukan beragam aktivitas seru seputar nelpon dan internetan.
Para mahasiswa itu mendapatkan 'pencerahan' seputar dunia internet oleh penulis Djenar Maesa Ayu di Perbanas dan Pandji Pragiwaksono di Trisakti dalam talkshow seru bertajuk 'Be a Star with Internet'. Yang lebih seru lagi masing-masing Kampus diajak� untuk memecahkan rekor MURI: Penulis E-Campus Diary terbanyak dengan mengisi blog di www.blogkampus.com.
Di hari pertama ini Mahasiswa STEKPI memimpin dengan berhasil memasukan 67 e-diary, sedang Perbanas dan Trisakti masih tertinggal. Di masing-masing kampus StarOne juga menghadirkan Bursa Hape dan Modem murah, Telpon Umum Gratis, dan Perdana dan Voucher StarOne Pinter: Paket Irit Nelpon dan Internet.
"Kami ingin lebih mengenalkan dunia internet ke mahasiswa, sehingga internet tak hanya digunakan untuk Facebook atau e-mail saja," kata Manager Marketing Communication Prepaid Devimaz Gusmal di sela-sela acara talkshow 'Be a Star with Internet'.
Di masa mendatang, StarOne juga akan mengadakan kegiatan serupa untuk lebih mengenalkan akses internet murah kepada masyarakat termasuk mahasiswa. StarOne akan terus menghadirkan akses internet murah dan cepat," ditambahkan oleh Division Head StarOne Suhendri Naswil.
Sementara itu, mahasiswa sangat menyambut baik acara yang diadakan StarOne tersebut. "Acaranya sangat menarik, kita jadi lebih tahu dunia internet, terutama nge-blog," ujar mahasiswi STIE Perbanas Yunita Anggraeni.
Acara yang berlangsung hingga 25 Maret 2009 itu menyediakan hadiah Rp10 juta untuk kampus pemenang dan 3 Ipon untuk blogger terbaik di masing-masing kampus. StarOne akan menyediakan spot yang memungkinkan mahasiswa tiga perguruan tinggi itu menjajal layanan baru StarOne Pinter, Paket Irit Nelpon dan Internetan, yaitu layanan telepon Rp1/hari ke nomor GSM dan CDMA Indosat dan Internetan Rp75/menit.
Para Blogger pun dapat turut meramaikan event ini dengan klik www.blogkampus.com dan membuat tulisan seru di kategori umum, blog paling favorit yang dipilih pembaca akan mendapatkan hadiah hape dan voucher, begitu pun dengan yang memilih juga akan mendapatkan hadiah seru dari StarOne.(ADV) (//mbs)